Total Tayangan Halaman

Senin, 04 April 2011

a story: luka lama

Copas from My Facebook Note:
writed : 18 Januari 2010 jam 18:32

Di siang yang panas ini, guntur bergemuruh di hatiku. Ketika aku melihat semuanya dengan jelas dimataku. Hal-hal yang sungguh tidak kuinginkan benar-benar telah terjadi di belakangku.
Kupejamkan mataku,kuhirup nafas dalam-dalam dan kurasakan gemuruh badai semakin kencang di dada ini. Disertai hujan gerimis yang mulai turun membasahi ruang-ruang hatiku. Genangan air menutupi lantainya hingga membuatnya tak terlihat. Di antara ruang-ruang itu, ada sebuah ruang khusus yang tak terjamah ganasnya badai siang ini. Ruang yang kosong tapi tak kosong. Ruang yang selalu terlindungi sekat-sekat pelindung yang berakar dari lubuk hati terdalam. Ruang yang terbungkus cahaya terang doa yang selalu terpanjat dalam 5 waktu.
Perlahan ku telusuri jejak-jejak itu,terus ku tuju daun pintunya. Dengan perlahan ku buka ruang itu...

"klik.."

Pintu terbuka, cahaya semakin terang menyambutku dan menyilaukan mataku, hingga seakan membentangkan karpet mewah menuju suatu altar yang telah lama ditinggal pemiliknya.
Tapi aneh..,
tiba-tiba suatu aroma tercium olehku. Aroma yang sudah tak asing buatku.
Ya..! Ini dia..! Aroma nafas tubuhnya masih ada. Dia masih ada disini, seakan dia baru saja mendekapku.Masih dapat kurasakan hangatnya, juga senyuman itu. Semua terlintas dengan cepat, rekaman memori masa lalu itu masih ada dan utuh!
Masih bersemayam di ruang hatiku ini! Diantara puing-puing, ternyata ruang hati yang 1 ini masih berdiri kokoh.
Ku lanjutkan langkahku,kunaiki perlahan tangga altar itu hingga kudapati sebuah kursi raja dengan selembar kertas usang diatasnya. Kuambil kertas itu,dan kuamati.
Tampak goresan-goresan pensil yang membentuk sesosok wajah seorang gadis dengan senyuman khasnya terlukis dengan jelas pada kertas itu.Tahukah siapa dia??

"Dialah kamu..."

Seketika aku terhenyak dan terbangun dalam lamunanku,dengan nafas agak tersengal ku coba ucapkan kalimat ajaib itu, 'aku masih sayang kamu...'.

Entah kau mendengarnya atau tidak, entah kau dapat merasakannya juga atau tidak, aku hanya mampu berkata,"jalani saja hari-harimu,mungkin itu yang telah kamu dambakan selama ini.
Buatku saat ini, kamu tahu kalau aku sayang kamu, itu sudah cukup.Kalaupun aku hancur, bukan masalah bagiku..Bisa mempertahankan rasaku buat kamu, itu sudah merupakan suatu kebahagiaan bagiku...".


Kota Angin, 18 Januari 2010




 
 

2 komentar: