Total Tayangan Halaman

Minggu, 30 Desember 2012

Diklat Kopassus

Tanggal 19-23 November 2012 lalu, aku bersama teman-teman  dikirim oleh perusahaanku untuk mengikuti diklat sikap, mental dan kedisiplinan di Markas Grup-1 Kopassus Serang, Banten. Selama 5 hari disana, kami dilatih banyak hal oleh para pelatih. Mulai dari PBB, kedisiplinan baik dalam berjalan, berlari maupun makan, selain itu ada juga materi yang bagiku sangat menarik, yaitu materi survival dan mountaineering.



Survival arti secara sederhana  adalah bertahan hidup. Dikondisikan kita tersesat di tengah hutan rimba, maka kita harus dapat bertahan hidup sampai dapat menemukan pemukiman penduduk. Di dalam pelatihan survival ini, pelatih mengajarkan apa-apa saja tumbuhan hutan yang dapat kita makan, dan apa saja yang masuk dalam kategori beracun. Juga diajarkan pula cara membuat perangkap yang terdiri dari 3 perangkap, yaitu perangkap babi hutan, perangkap ayam hutan atau juga kelinci, dan terakhir adalah perangkap burung puyuh. Pelatih mengajarkan secara gamblang dan kita diperbolehkan bertanya sepuasnya. Dan menjelang siang hari, tiba-tiba pelatih memberitahukan bahwa tidak ada jatah makan siang, yang ada hanya ketela dan ular sanca yang telah disiapkan oleh pelatih.
Kami diperintahkan untuk menguliti ular yang masih hidup itu (dikuliti hidup-hidup lho ya, tanpa disembelih terlebih dahulu), kemudian dibakar diatas api unggun. Jadilah siang itu kami makan siang dengan menu ular sanca karena tidak ada pilihan lain. Sebenarnya ada perasaan ragu karena tahu bahwa daging ular tersebut haram dalam agama Islam. Astaghfirullah, ampuni hamba-Mu ini ya Allah...

Selama diklat, ada juga momen PLB (Pembangunan Luar Biasa) seperti ketika aku masih menjadi anggota Paski Sekolah di SMA dulu. Yaitu, kita dibangunkan secara tiba-tiba tengah malam oleh para pelatih. Disinilah kami diuji soal kesiapan dan kesigapan diri menghadapi kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi, juga bagaimana cara kita untuk tetap tenang menghadapi situasi super panik karena suara rentetan senjata api dan bom yang dilontarkan oleh pelatih dalam membangunkan kami dari tidur. Ada 1 hal lucu ketika PLB, yaitu ada salah seorang peserta yang berbaris hanya mengenakan handuk mandi! Hahaha...., mungkin ketika PLB dia sedang di kamar mandi ya...Untung masih pakai handuk :D

Untuk materi montaineering adalah revelling, peluncuran tali ( flying fox ), dan pembacaan kompas siang dan kompas malam. Lumayan lah materi-materi ini sangat menyenangkan.


Pada hari Kamis, materi yang diajarkan adalah jaring laba-laba dan rayapan 1 tali melewati danau Kopassus. Dan malam harinya, ternyata ada Jurig Malam. Dibentuklah berkelompok-kelompok, yang tiap kelompok terdiri dari 3 orang. Banyak peserta yang menjerit-jerit karena ditakut-takuti oleh pelatih menggunakan guling menyerupai pocong. Tapi kalau bagiku jurig malam waktu itu terasa biasa saja, karena hal seperti itu bukan hal pertama kali yang aku lakukan, dan dari segi medan yang dilalui pun tingkat kesulitannya jauh lebih mudah dibanding perjalanan malam dari Kalimati menuju Puncak Mahameru tempo lalu, hehehe...

Jumat paginya, saatnya upacara penutupan. Kami pun mempersembahkan pertunjukan PBB dan beladiri yang masing-masing dibedakan dalam pleton yang berbeda. Aku sendiri masuk dalam pleton bela diri. Alhamdulillah, semua berjalan lancar dari awal sampai akhir, dan kami pun dapat kembali ke rumah masing-masing...

HAPPY NICE WEEK... :)

Piagam penghargaan dari KOPASSUS :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar